Jumat, 18 Februari 2011

HATI - HATI


Musim penghujan di negeri ini bagi sebagian orang berarti harus waspada terhadap musibah banjir dan longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu

Namun demikian, semahir apapun kita berkendara di jalan yang rusak dan berlubang, jika tidak diiringi kehati-hatian maka peluang untuk terperosok ke dalam lubang pun makin besar

Kehati-hatian kita dalam menyusuri jalan rusak dan berlubang ini seharusnya juga mengingatkan kita bahwa dalam menjalani hidup pun sudah seharusnya kita jalani dengan penuh kehati-hatian.

Setiap langkah perjalanan hidup yang kita lalui jangan sampai terperosok dari satu lubang ke lubang yang lain


Berhati-hatilah dengan lisan kita, jangan sampai ada orang lain yang hatinya terluka. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa luka hati bisa saja dimaafkan tapi belum tentu bisa dilupakan.

Berhati-hatilah dengan nafkah kita, jangan sampai ada sesuatu yang sebenarnya bukan hak kita yang ikut kita makan

Berhati-hatilah dengan amanah kekuasaan kita, jangan sampai posisi kita yang seharusnya menjadi momentum untuk membuat kebijakan yang membawa kebaikan, justru malah membawa kemudharatan.


Berhati-hatilah dengan setiap amal kebaikan yang kita tebarkan, jangan sampai menjadi sesuatu yang tidak bernilai hanya karena niat kita yang tidak ikhlas demi mengejar popularitas.

Berhati-hatilah dalam menyusuri perjalanan hidup kita yang singkat ini, agar kelak bisa menjadi sejarah yang indah untuk dikenang sepanjang masa…

Ketika kita menanggalkan semua gelar kehormatan dan atribut lainnya maka itulah diri kita yang sesungguhnya.
Kalau orang masih menghormati kita hanya karena atribut-atribut ini, berarti pada hakikatnya kita belum menjadi orang yang baik dan terhormat. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang layak untuk dimuliakan dan ditinggikan derajatnya disisi Allah


berhati-hatilah dengan waktu luang. Kalau tidak bisa diisi dengan yang produktif, setidaknya, isilah dengan yang tidak melalaikan

Nabi SAW bersabda, 

”Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus), karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang,
dan berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar