Jumat, 04 Maret 2011

CERMIN



Cermin merupakan suatu barang yang selalu memantulkan bayangan diri kita di manapun kita bertemu dengannya.
Cermin merupakan kehidupan kita yang lain, karena setiap apapun yang kita lakukan pasti cermin juga melakukannya.
Adakah kehidupan nyata di balik cermin yang hanya kita anggap hanya barang yang digunakan untuk melihat diri kita saat berdandan.
Banyak sekali orang yang tidak sadar bahwa dirinya telah terkurung dalam cermin, karena mereka telah meyembunyikan jati dirinya dan menjalani hidup ini dengan terbalik dari jati diri yang sebenarnya.
Cermin merupakan suatu hal yang mistik dan penuh dengan misteri di baliknya.



Bila kita merasa bayangan yang kita lihat di cermin sudah “ok”, maka kita akan merasa percaya diri, tapi jika kita melihat “noda jerawat” atau kulit kusam, kita akan kurang percaya diri, mungkin kita akan segera mengambil sabun pembersih wajah dan mulai membersihkan wajah kita agar terlihat lebih bersih

Dari contoh nyata di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa bagaimana bayangan dari cermin yang kita lihat, akan mempengaruhi tindakan atas diri kita.

Itulah yang dimaksud cermin diri.
Sering kali kita merasa diri kita ini lemah, tidak mampu, bodoh, dan sebagainya.
Kita sering menghakimi diri sendiri, sehingga kita merasa rendah diri.
Akibatnya itu akan berpengaruh pada setiap pekerjaan tangan kita.
Bila kita sudah merasa kita tidak mampu sebelum kita mencoba, maka kita sudah kalah setengah jalan


Cermin diri sangat penting bagi kita dalam menentukan sikap kita terhadap sesuatu.
Kita harus dapat belajar menghargai diri kita sendiri.
Kita harus dapat belajar berbagai kelebihan yang kita miliki, jangan selalu memandangrendah diri sendiri. Bagaimana kita dapat dihargai orang lain jika kita tidak mengnhargai diri kita sendiri?
Bagaimana kita ingin dipandang “luar biasa” oleh orang lain jika kita sendiri rendah diri?

Ketika dua cermin yang saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga.
Begitulah bila kita mau bercermin pada diri sendiri. Akan kita temukan bayangan yang tak terhingga.
Bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa,
ketakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri.
Bercerminlah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.

Sebenarnya apa yang membuat kita merasa rendah?
Mungkin kita membandingkan diri kita dengan orang lain, mungkin kita pernah mengalami kegagalan sebelumnya, atau mungkin kita merasa takut dengan hal terutama hal yang baru yang akan kita hadapi.
Sebenarnya semua itu hanya sebuah sugesti yang dibuat oleh diri kita sendiri.
Tidak ada cara lain mengatasinya kecuali melwan semua itu sendiri.
Kita harus mempunyai pikiran yang positif, dan menghilangkan semua pikiran – pikiran negatif


Singkirkan cermin diri orang lain, karena itu akan sangat mengganggu.
Di sana hanya terlihat kekurangan dan kelemahan kita yang akan memupuk ketidakpuasan saja.
Dan ini akan menjerumuskan kita ke dalam jurang kekecewaan dan keputusasaan.
Saya bukan orang lain, saya adalah diri saya sendiri.

Jadilah diri sendiri. Andalah yang memiliki jalan keberhasilan sendiri.
Mulailah hari ini dengan menatap wajah kita.
Carilah bayangan yang tak terhingga itu.
Di sana ada kekuatan yang akan membawa kita ke puncak keberhasilan.
Diri kita adalah apa yang kita pikirkan, jangan membanding-bandingkan!
syukuri apa yang kita punya saat ini, syukuri nikmat hidup.
Bercerminlah, dan teruslah bercermin.
Jangan pernah bosan, introspeksi diri dan evaluasi diri


Bagaimana jika kita trauma dengan kegagalan yang pernah kita alami?
Kegagalan jangan dijadikan suatu hambatan, melainkan suatu motivasi.
Kuncinya hanya satu, yaitu “berani gagal”.
Kegagalan bukanlah kehancuran, tetapi kegagalan itu adalah bumbu kemenangan,
ada yang bilang kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda.
Apapun opini dan pendapat orang tentang kegagalan, mari kita melihat makna dari kegagalan itu sendiri.

Seseorang yang pernah jatuh, pasti akan lebih hati – hati lagi jika melalui jalan yang sama.
Jangan takut untuk mencoba, jika belum melalui, kita tidak akan mengetahui hasilnya, gagal pun lebih baik dari pada pasrah apalagi tidak mencoba sama sekali.
Kita akan dapat merasakan kegagalan itu “indah” jika kita telah berusaha dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya.


Mungkin yang kita hadapi memang adalah hal yang sulit, sukar, luar biasa besar
Tetapi ingatlah bahwa Tuhan ada bersama kita, Ia ada dipihak kita, siapakah lawan kita?
Kita berpikir, “memang sulit, tetapi bersama Tuhan, apa yang tidak bisa aku kerjakan?”.

Mari kita sama – sama belajar melihat cermin diri yang benar tentang diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar